Loading...
Wonogiri

BERITA

Diklat Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artificial Batch 1

06 Jul 2025

Transformasi Pendidikan di Era Digital: Urgensi Penguasaan Koding dan Kecerdasan Artifisial bagi Guru

 

Diklat Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artificial (KKA) Batch 1 ini dilaksanakan di SD N 1 Wonogiri,  dibuka oleh Kabid PTK : Drs. Tarmo, M.Pd. Bekerja sama dengan LPD HISKA. Fasil : Topari, S.T (Guru SMK N 1 Playen, Gunung Kidul ) dan Agericharisma, S.Pd (Guru SD N 1 Wonosari).

 

SD N 1 Mento diwakili oleh Ibu Denik Nugraheni, S.Pd. selaku guru kelas 5 

 

Kita saat ini berada di tengah pesatnya perkembangan era digital dan Revolusi Industri 4.0, sebuah periode transformatif di mana garis antara dunia fisik dan digital semakin kabur. Dalam lanskap yang terus berubah ini, teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Artifisial (KA) bukan lagi sekadar konsep futuristik, melainkan telah menjelma menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dari setiap aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dunia pendidikan. Dampaknya terasa nyata, mulai dari cara kita berkomunikasi, bekerja, hingga yang terpenting, cara kita belajar dan mengajar.

Menyadari urgensi ini, kebijakan pendidikan nasional telah melangkah maju dengan tegas mengamanatkan integrasi Koding dan Kecerdasan Artifisial dalam kurikulum. Ini bukan sekadar penambahan mata pelajaran baru, melainkan sebuah visi untuk membekali generasi muda dengan keterampilan esensial yang diperlukan untuk sukses di masa depan. Dalam konteks ini, penguasaan Koding dan KA bagi para guru menjadi sebuah keniscayaan, bukan hanya tuntutan kurikulum, melainkan juga kunci fundamental untuk membuka pintu menuju pembelajaran yang jauh lebih inovatif, personal, dan relevan.

Guru yang cakap dalam Koding dan KA memiliki potensi untuk merevolusi proses belajar mengajar. Mereka dapat merancang pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa (personalisasi), memanfaatkan data untuk mengidentifikasi pola belajar dan intervensi yang efektif, serta menciptakan lingkungan kelas yang lebih interaktif dan menarik melalui simulasi, visualisasi, dan proyek berbasis teknologi. Lebih dari itu, penguasaan teknologi ini juga membekali guru dengan kemampuan untuk mengajarkan siswa tidak hanya tentang bagaimana menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana berpikir secara komputasional, memecahkan masalah kompleks, dan berkreasi dengan teknologi – keterampilan yang sangat dicari di abad ke-21. Ini berlaku untuk siswa di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga menengah atas, mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dan peluang di dunia yang didominasi teknologi.

Oleh karena itu, pelatihan "Koding dan Kecerdasan Artifisial" ini hadir sebagai respons atas kebutuhan mendesak tersebut. Program ini dirancang khusus untuk membekali para pendidik dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk mengimplementasikan Koding dan KA secara efektif di ruang kelas. Melalui pelatihan ini, diharapkan guru-guru dapat menjadi agen perubahan yang mampu membimbing siswa menavigasi era digital, menumbuhkan pemikiran kritis, kreativitas, dan kemampuan adaptasi yang krusial untuk masa depan mereka.

Dalam kegiatan ini materi yang diberikan dalam pelatihan adalah sebagai berikut

  1. Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial pada Kurikulum Nasional
  2. Berpikir Komputasional sebagai dasar Koding dan Kecerdasan Artifisial 
  3. Konsep Dasar Kecerdasan Artifisial Face C
  4. Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Face C
  5. Pedagogi Koding dan KA

 

Manfaat Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Guru Kelas SD Fase C

Pelatihan "Koding dan Kecerdasan Artifisial" memberikan beragam manfaat signifikan bagi guru kelas SD Fase C, memungkinkan mereka untuk mengubah pengalaman belajar siswa menjadi lebih relevan, interaktif, dan mempersiapkan mereka menghadapi masa depan.

Peningkatan Kemampuan Mengajar dan Inovasi Kurikulum

Pelatihan ini membekali guru dengan keterampilan praktis dalam Koding dan dasar-dasar Kecerdasan Artifisial. Guru tidak hanya memahami konsepnya, tetapi juga cara mengintegrasikannya secara efektif dalam mata pelajaran yang ada. Mereka akan mampu:

 * Merancang Pembelajaran Interaktif: Menggunakan platform koding visual seperti Scratch atau aplikasi AI sederhana untuk membuat proyek-proyek menarik yang mendukung materi pelajaran. Misalnya, siswa bisa membuat game edukasi tentang siklus air atau simulasi sederhana tentang rantai makanan.

 * Mengembangkan Materi Ajar Kreatif: Menciptakan media pembelajaran berbasis teknologi yang belum pernah ada sebelumnya, seperti cerita interaktif, kuis adaptif, atau presentasi yang lebih dinamis, sehingga pembelajaran tidak monoton.

 * Mendorong Pemikiran Komputasional: Melalui Koding, guru dapat melatih siswa untuk berpikir secara logis, memecahkan masalah langkah demi langkah, dan mengembangkan algoritma sederhana. Ini adalah fondasi penting untuk berbagai disiplin ilmu, bukan hanya teknologi.

Personalisasi Pembelajaran dan Deteksi Dini Kebutuhan Siswa

Dengan pemahaman tentang KA, guru dapat mulai memahami konsep di balik personalisasi. Meskipun KA yang kompleks mungkin belum diterapkan langsung di kelas SD, pemahaman dasarnya membantu guru untuk:

 * Menganalisis Pola Belajar: Mengidentifikasi siswa yang mungkin kesulitan dalam topik tertentu melalui data interaksi mereka dengan aplikasi atau platform digital sederhana. Ini memungkinkan intervensi dini yang lebih efektif.

 * Menyediakan Tantangan Sesuai Level: Guru dapat memodifikasi atau mengembangkan aktivitas koding yang memiliki tingkat kesulitan berbeda, memastikan setiap siswa merasa tertantang sesuai kemampuannya.

 * Membangun Kemandirian Belajar: Memberikan siswa alat dan kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide mereka sendiri melalui proyek koding, menumbuhkan rasa ingin tahu dan inisiatif.

Persiapan Siswa Menuju Era Digital

Manfaat terbesar dari pelatihan ini adalah dampaknya pada siswa Fase C. Pada usia ini, siswa berada di tahap transisi menuju pemikiran yang lebih abstrak dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Guru yang menguasai Koding dan KA dapat:

 * Membangun Literasi Digital Sejak Dini: Memperkenalkan konsep dasar teknologi bukan hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pencipta. Ini adalah fondasi penting untuk menghadapi jenjang pendidikan selanjutnya dan dunia kerja.

 * Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Siswa akan terlatih dalam pemecahan masalah, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi melalui proyek-proyek koding. Mereka belajar bagaimana bekerja dalam tim, memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil, dan menguji solusi.

 * Membuka Peluang Karir Masa Depan: Mengenalkan Koding dan AI sejak dini dapat memicu minat siswa pada bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), membuka wawasan mereka terhadap beragam profesi yang mungkin belum mereka ketahui.

Pelatihan ini bukan hanya tentang menambah beban kerja guru, melainkan tentang memberdayakan mereka dengan alat dan strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan relevan, mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi inovator dan pemecah masalah di era digital.

 


Leave a Reply